Langsung ke konten utama

Cerita Megawati Pernah Dilarang Jokowi Mundur dari Ketum PDIP

Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengungkap niatnya yang sempat ingin mundur sebagai ketua umum partai saat berbincang dengan Presiden Jokowi. Namun dilarang oleh Jokowi.

Hal itu disampaikan Megawati dalam sambutannya di acara pembentukan Brida yang ditayangkan di akun YouTube BRIN, Rabu (20/4/2022). Megawati hadir virtual.

Megawati awalnya berbicara soal dirinya yang masih terus dilimpahkan tugas-tugas pemerintahan oleh Jokowi. Megawati meminta Jokowi untuk tidak memberinya tugas tambahan lagi karena usianya yang sudah lanjut.

"Saya saja sama Pak Jokowi bilang, 'Pak, saya sudah berumur, Pak. Malulah'," kata Megawati.

Megawati kemudian mengungkit posisinya di partai sejak era reformasi silam. Dalam percakapannya dengan Jokowi, dia mulai berpikir untuk berhenti sebagai ketua umum. Di saat itulah Jokowi melarang Megawati mundur.

"Jadi ketua umum partai paling lama. Ini aja saya lagi berpikir, 'Kapan aku disuruh berhenti, ya'," katanya.

"'Eh, Ibu nggak boleh berhenti'. Beliau (Jokowi) ngomong begitu," imbuhnya.

Megawati lantas membalas Jokowi. Dia meminta Jokowi tak lagi melimpahkan tugas pemerintahan kepada dirinya. Tapi saat itu Jokowi memberikan tugas baru ke Megawati, yakni Ketua Dewan Pengarah BRIN.

"Yo wis, jangan ditambah-tambahin (tugas), dong. BPIP, okelah karena saya ngertilah. Ini pula BRIN," balas Megawati.

"'Kan Ibu yang ngomong,'" kata Megawati menirukan Jokowi.

"Iyalah tapi kan saya nggak mikir saya yang akan ditugasi," kata Megawati.

Meski begitu, Megawati mengatakan Jokowi tetap meminta bantuannya untuk menjalankan lembaga BRIN sesuai visinya. Dia menegaskan tugas yang dia jalankan sebagai ketua dewan pengarah semata untuk mencapai tujuan BRIN.

"'Tolong bantu saya dong. Kalau mau ngasih sama saya bantu saya untuk BRIN itu'" ujar Megawati meniru Jokowi.

"Bukan kepada pribadi saya, tapi menjalankan untuk apa BRIN itu," kata Megawati. [detik.com]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Jenis Alat Muzik Tradisional Orang Melayu

Adat dan budaya masyarakat Melayu mempunyai unsur-unsur kesenian yang sangat tinggi nilainya. Ini dapat dinilai berdasarkan kepada warisan instrumen-instumen muzik yang diperturunkan pada masyarakat Melayu kita. Walaupun peralatan-peralatan tradisional ini dilihat hanya digunakan ketika upacara-upacara rasmi seperti majlis perkahwinan, persandingan atau upacara melibatkan Raja-Raja; tidak dapat dinafikan melodi dan nada yang terhasil unik serta tidak mempunyai taranya dalam dunia muzik moden. Tahukah anda tentang beberapa jenis instrumen muzik tradisional masyarakat Melayu yang popular serta sejarahnya? Jom kita tengok.Kategori alat muzik masyarakat Melayu Dalam kajian untuk mengkelaskan peralatan-peralatan ini, kita perlulah terlebih dahulu mengetahui pengkhususannya. Semua perlatan muzik tradisional Melayu boleh dibahagikan kepada empat kumpulan; Mewakili instrumen yang memerlukan pemainnya meniup angin ke dalamnya, seperti serunai, pinai atau seruling. Instrumen membranophone p...

Rebana (Alat Muzik Tradisional Melayu)

Rebana ialah alat muzik jenis genderang dan dikategorikan sebagai alat muzik membranofon. Alat muzik ini terdiri daripada satu bingkai berbentuk bulat, separa kon seperti cawan atau mangkuk dan mempunyai saiz ketebalan dan diamater yang berbeza. Bingkai rebana diperbuat daripada kayu nangka, kelapa, sena atau merbau dan kebiasaanya, kayu nangka menjadi pilihan utama kerana kayu tersebut lebih berkualiti. Rebana mempunyai satu permukaan kulit gendang dan kulit tersebut adalah kulit lembu atau kambing. Kulit gendang ini dikenali sebagai belulang (kulit haiwan yang kering). Belulang ini diikat dan diregang dengan siratan rotan dan diikat pada bahagian bawah bingkai. Ketegangan belulang dikemaskan dengan pasak-pasak kayu yang diselitkan pada celah-celah rotan antara cincin (rim) dan bawah bingkai (juga dikenali sebagai kaki bingkai). Kualiti bunyi dan nimonik yang dihasilkan oleh sesebuah Rebana bergantung kepada saiz, ketebalan bingkai, jenis kulit dan kayu serta cara paluan tangan. Kebia...

Operasi Gagal Jatuhkan BKH, Menguak Fakta Misterius

  Kasus pengusiran politisi kondang, Benny K. Harman (BKH) di Restoran Mai Cenggo di Jalan Alo Tanis - Labuan Bajo, pada Selasa (24/5/2022) makin panas didiskusikan. Pihak pelapor yang tadinya garang seperti singa, tiba-tiba ketakutan seperti tikus basah. Pada saat pemeriksaan di kepolisian, kursi yang diduduki pelapor terlihat basah. Belum dipastikan apakah itu air kencing atau keringat. Penyebabnya karena konspirasi mereka untuk tumbangkan BKH mulai terendus aparat. Kepolisian menunjukkan pasal-pasal dalam undang-undang ITE yang bisa menjerat pelaku. Betapa paniknya mereka ketika kepolisian memperlihatkan pasal-pasal tentang ancaman hukuman akibat kejahatan tersebut. Ancamannya empat sampai tujuh tahun penjara!   Kebayang kan kalau orang-orang seperti ibu Kiki harus mendekam 4-7 tahun di penjara? Kok kasus ini cepat skali ditangani! Apakah Polisi bertindak professional? Tampaknya tidak sepenuhnya profesional. Sebagian bekerja di bawah tekanan, karena pengacara Restoran M...