![]() |
| Foto : Setkab |
Seperti diketahui, Presiden Jokowi baru saja tiba dari kunjungan kerjanya ke Arab Saudi dan langsung bertolak dari Halim Perdanakusuma menuju Bogor untuk menyambut kedatangan Raja Swedia Carl XVI Gustaf dan Ratu Silvia di Istana Bogor, Senin (22/5) siang.
Dengan mengenakan stelan busana adat Betawi, bukan jas seperti yang biasa digunakannya, Kepala Negara menyambut Raja dan Ratu Swedia dengan Upacara Kenegaraan di Halaman Istana Bogor.
Dilansir dari laman Setkab, Presiden Jokowi menyampaikan ucapan selamat datang di Indonesia kepada Raja Carl XVI Gustaf, yang melakukan kunjungan bersejarah, pertama kali datang ke Indonesia setelah kunjungan sebelumnya tahun 2012 sebagai Ketua Yayasan Pandu Dunia.
“Saya senang kunjungan Sri Baginda turut melibatkan delegasi bisnis yang ternama dan cukup besar sekitar 35 perusahaan,” kata Presiden Jokowi saat memberikan pengantar pada pertemuan bilateral delegasi Pemerintah Republik Indonesia dan delegasi Pemerintah Kerajaan Swedia, di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (22/5) siang, seperti dikutip dari laman Setkab.
Sebagai mitra dagang terbesar Indonesia di kawasan Nordik meski masih defisit, Presiden meyakini masih banyak peluang kerja sama ekonomi yang masih dapat ditingkatkan kedua negara, misalnya di bidang investasi, di bidang energi, dan di bidang lingkungan hidup.
![]() |
| Foto : Setkab |
Meskipun merupakan kunjungan yang pertama setelah 65 tahun hubungan kedua negara, kunjungan Raja Swedia Carl XVI Gustaf yang didampingi Ratu Ratu Silvia telah mencatatkan sejarah baru bagi hubungan pemerintah Republik Indonesia (RI) dengan pemerintah Kerajaan Swedia.
Presiden Jokowi mengatakan, Indonesia dan Swedia memiliki banyak sekali persamaan dalam politik luar negeri, berperan aktif dalam pasukan perdamaian PBB mendukung kemerdekaan Palestina, dan bahkan kita sepakat kerjasama trilateral untuk membantu Palestina sejak 2015.
Menurut Kepala Negara, hubungan ekonomi kedua negara sangat intensif dan beragam. Swedia merupakan mitra perdagangan terbesar Indonesia di Nordik, angka investasi Swedia meningkat lebih dari 1.400% di tahun 2016 dibanding 2015. Jumlah turis juga meningkat 15% pada tahun 2016, dan kunjungan terbesar dari negara Nordik.
Dalam pertemuan dengan delegasi pemerintah Kerajaan Swedia tersebut telah ditandatangani dua dokumen kerjasama antar kedua negara, yaitu di bidang bebas visa untuk paspor diplomatik dan dinas, serta kerjasama di bidang transportasi navigasi udara dan airport, serta kerjasama di bidang industri kreatif.


Komentar
Posting Komentar