Kepala Negara mencontohkan, tahun ’77 saat Tol Jagorawi dari Jakarta menuju Bogor dibangun, negara yang lain belum banyak yang punya. Banyak yang belajar pada kita seperti Malaysia.
“Sampai sekarang, sudah 40 tahun, sudah 40 tahun tol kita baru terbangun 780 km. Negara yang lain yang nengok ke kita tadi, ini yang paling ekstrim, Tiongkok/China itu sudah membangun 280.000 km,” kata Presiden Jokowi dikutip dari laman Setkab.
Dilansir dari laman Setkab, menurut Presiden, hal itu terjadi karena sering kita ini habis tenaga dan pikiran itu untuk hal-hal yang tidak perlu, untuk hal-hal yang tidak berguna. “Tahun ’70-an kita ingat kita banyak mengirim guru ke Malaysia, banyak sekali. Dari sana belajar ke IKIP-IKIP kita dulu di sini. Sekarang kita ditinggal,” kata Presiden Jokowi.
Oleh sebab itu, Presiden Jokowi mengajak para tokoh lintas agama untuk menyadari dan memahami bersama, bahwa ada sesuatu yang harus kita luruskan.
Kepala Negara menilai, ada sebuah etos kerja kedisiplinan nasional yang memang harus kita bangun mulai sekarang ini. Dalam rangka kompetisi, dalam rangka persaingan dengan negara-negara yang lain. Presiden Jokowi mengajak semua pihak selalu berpikir positif, selalu berpikir ke masa depan bangsa, karena kita memiliki kesempatan untuk mengejar mereka.
Selain itu, Presiden Jokowi juga menitipkan pesan kepada tokoh lintas agama dari berbagai provinsi dan daerah itu, agar kalau ada percikan sekecil apapun segera diselesaikan. Presiden mengatakakan, meski kita berbeda-beda tetapi kita adalah saudara sebangsa dan setanah air.

Komentar
Posting Komentar