Langsung ke konten utama

Penuhi Nazar Jalan Kaki Bertemu Presiden, Ibu Sri Dibelikan Tiket Pesawat oleh Jokowi

Foto : Biro Pers Setpres
Seperti diketahui, Presiden Jokowi pada Sabtu (13/5) siang, bertolak menuju Beijing, Republik Rakyat Tiongkok (RRT) dari Halim Perdanakusuma untuk untuk menghadiri KTT Jalur Sutera. Sebelum berangkat Presiden Jokowi bertemu dengan Sri Wahyuni, yang memenuhi nazarnya berjalan kaki dari Sragen menuju Jakarta untuk bertemu Presiden Jokowi.

Rute perjalanan yang ditempuh oleh Sri Wahyuni hingga bertemu Sang Presiden adalah Sragen, Solo, Boyolali, Salatiga, Ungaran, Semarang, Kendal, Batang, Pekalongan, Brebes, Cirebon, Purwakarta, Cikampek, hingga Jakarta.

Dikutip dari ANTARA News, Sri Wahyuni menuturkan untuk tidur ia menumpang di kantor polisi atau mushola. Setiba di Jakarta ia menumpang di Polsek Gambir dan pada hari ketiga di sana ia bertemu dengan seorang simpatisan Presiden Jokowi yang membantunya untuk bisa menunaikan nazarnya tersebut

Dalam pertemuan singkat tersebut, Sri menyerahkan ayam jago dan sari kedelai sekaligus meminta Presiden menandatangani 4 buku yang dibawanya, salah satunya adalah buku agenda mengenai perjalanannya tersebut. Meski pertemuan tersebut tidak lebih dari 5 menit, Sri mengaku puas dapat memenuhi nazarnya. Sri juga meminta agar ayam jagonya yang diberikan ke preisden tersebut dipelihara dan tidak di potong.

"Karena waktu pilpres 2014 saya punya nazar jika Pak Jokowi jadi presiden, saya berniat mau jalan kaki dari daerah saya sampai Jakarta sesudah Pak Jokowi dilantik 21 Oktober itu saya matur ke suami saya, tapi Beliau tidak mengizinkan karena anak saya baru 4 tahun," kata Sri Wahyuni, dikutip dari ANTARA News.

Selama dalam perjalanan menuju Jakarta, Sri mengenakan topi caping besar warna hijau yang dibuat suaminya bertuliskan "Panas Udan Tak Lakoni". Di atas caping direkatkan bendera merah putih berukuran mini. Sri juga membawa ransel yang ditempeli tulisan "Panas Udan Tak Lakoni Sowan Pak Jokowi".

Sri Wahyuni dalam perjalanannya hanya membawa uang Rp 777 ribu sebagai uang sakunya dan saat ini ia masih menyisakan uang Rp 21 ribu. Beruntung, untuk pulang ke Sragen sudah mendapatkan tiket pesawat yang diberikan oleh Presiden Jokowi dan ditambah akomodasi semalam menginap di hotel.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Jenis Alat Muzik Tradisional Orang Melayu

Adat dan budaya masyarakat Melayu mempunyai unsur-unsur kesenian yang sangat tinggi nilainya. Ini dapat dinilai berdasarkan kepada warisan instrumen-instumen muzik yang diperturunkan pada masyarakat Melayu kita. Walaupun peralatan-peralatan tradisional ini dilihat hanya digunakan ketika upacara-upacara rasmi seperti majlis perkahwinan, persandingan atau upacara melibatkan Raja-Raja; tidak dapat dinafikan melodi dan nada yang terhasil unik serta tidak mempunyai taranya dalam dunia muzik moden. Tahukah anda tentang beberapa jenis instrumen muzik tradisional masyarakat Melayu yang popular serta sejarahnya? Jom kita tengok.Kategori alat muzik masyarakat Melayu Dalam kajian untuk mengkelaskan peralatan-peralatan ini, kita perlulah terlebih dahulu mengetahui pengkhususannya. Semua perlatan muzik tradisional Melayu boleh dibahagikan kepada empat kumpulan; Mewakili instrumen yang memerlukan pemainnya meniup angin ke dalamnya, seperti serunai, pinai atau seruling. Instrumen membranophone p...

Rebana (Alat Muzik Tradisional Melayu)

Rebana ialah alat muzik jenis genderang dan dikategorikan sebagai alat muzik membranofon. Alat muzik ini terdiri daripada satu bingkai berbentuk bulat, separa kon seperti cawan atau mangkuk dan mempunyai saiz ketebalan dan diamater yang berbeza. Bingkai rebana diperbuat daripada kayu nangka, kelapa, sena atau merbau dan kebiasaanya, kayu nangka menjadi pilihan utama kerana kayu tersebut lebih berkualiti. Rebana mempunyai satu permukaan kulit gendang dan kulit tersebut adalah kulit lembu atau kambing. Kulit gendang ini dikenali sebagai belulang (kulit haiwan yang kering). Belulang ini diikat dan diregang dengan siratan rotan dan diikat pada bahagian bawah bingkai. Ketegangan belulang dikemaskan dengan pasak-pasak kayu yang diselitkan pada celah-celah rotan antara cincin (rim) dan bawah bingkai (juga dikenali sebagai kaki bingkai). Kualiti bunyi dan nimonik yang dihasilkan oleh sesebuah Rebana bergantung kepada saiz, ketebalan bingkai, jenis kulit dan kayu serta cara paluan tangan. Kebia...

Operasi Gagal Jatuhkan BKH, Menguak Fakta Misterius

  Kasus pengusiran politisi kondang, Benny K. Harman (BKH) di Restoran Mai Cenggo di Jalan Alo Tanis - Labuan Bajo, pada Selasa (24/5/2022) makin panas didiskusikan. Pihak pelapor yang tadinya garang seperti singa, tiba-tiba ketakutan seperti tikus basah. Pada saat pemeriksaan di kepolisian, kursi yang diduduki pelapor terlihat basah. Belum dipastikan apakah itu air kencing atau keringat. Penyebabnya karena konspirasi mereka untuk tumbangkan BKH mulai terendus aparat. Kepolisian menunjukkan pasal-pasal dalam undang-undang ITE yang bisa menjerat pelaku. Betapa paniknya mereka ketika kepolisian memperlihatkan pasal-pasal tentang ancaman hukuman akibat kejahatan tersebut. Ancamannya empat sampai tujuh tahun penjara!   Kebayang kan kalau orang-orang seperti ibu Kiki harus mendekam 4-7 tahun di penjara? Kok kasus ini cepat skali ditangani! Apakah Polisi bertindak professional? Tampaknya tidak sepenuhnya profesional. Sebagian bekerja di bawah tekanan, karena pengacara Restoran M...