![]() |
| Foto : Biro Pers Setpres |
Rute perjalanan yang ditempuh oleh Sri Wahyuni hingga bertemu Sang Presiden adalah Sragen, Solo, Boyolali, Salatiga, Ungaran, Semarang, Kendal, Batang, Pekalongan, Brebes, Cirebon, Purwakarta, Cikampek, hingga Jakarta.
Dikutip dari ANTARA News, Sri Wahyuni menuturkan untuk tidur ia menumpang di kantor polisi atau mushola. Setiba di Jakarta ia menumpang di Polsek Gambir dan pada hari ketiga di sana ia bertemu dengan seorang simpatisan Presiden Jokowi yang membantunya untuk bisa menunaikan nazarnya tersebut
Dalam pertemuan singkat tersebut, Sri menyerahkan ayam jago dan sari kedelai sekaligus meminta Presiden menandatangani 4 buku yang dibawanya, salah satunya adalah buku agenda mengenai perjalanannya tersebut. Meski pertemuan tersebut tidak lebih dari 5 menit, Sri mengaku puas dapat memenuhi nazarnya. Sri juga meminta agar ayam jagonya yang diberikan ke preisden tersebut dipelihara dan tidak di potong.
"Karena waktu pilpres 2014 saya punya nazar jika Pak Jokowi jadi presiden, saya berniat mau jalan kaki dari daerah saya sampai Jakarta sesudah Pak Jokowi dilantik 21 Oktober itu saya matur ke suami saya, tapi Beliau tidak mengizinkan karena anak saya baru 4 tahun," kata Sri Wahyuni, dikutip dari ANTARA News.
Selama dalam perjalanan menuju Jakarta, Sri mengenakan topi caping besar warna hijau yang dibuat suaminya bertuliskan "Panas Udan Tak Lakoni". Di atas caping direkatkan bendera merah putih berukuran mini. Sri juga membawa ransel yang ditempeli tulisan "Panas Udan Tak Lakoni Sowan Pak Jokowi".
Sri Wahyuni dalam perjalanannya hanya membawa uang Rp 777 ribu sebagai uang sakunya dan saat ini ia masih menyisakan uang Rp 21 ribu. Beruntung, untuk pulang ke Sragen sudah mendapatkan tiket pesawat yang diberikan oleh Presiden Jokowi dan ditambah akomodasi semalam menginap di hotel.

Komentar
Posting Komentar