Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo memberikan arahan pada Pembekalan Kepemimpinan Kepala daerah dan Wakil Kepala Daerah Hasil Pilkada Serentak 2015, di Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM), Kementerian Dalam Negeri (Kemdagri), Jakarta.
Pada kesempatan tersebut, Mendagri menekankan pentingnya bangsa ini untuk tentukan sikap siapa lawan dan siapa kawan. Itu juga tertuang dalam pesan Kepala Negara ketika meminta Kapolri dan Panglima TNI ‘menggebuk’ pihak yang merongrong Pancasila serta NKRI.
Dilansir dari laman resmi Kemendagri, “TNI/Polri dan elemen masyarakat lainnya harus tampil ke depan. Sikat kalau perlu! Ada ormas yang jelas akan mengambil pemerintahan dengan cara apa pun. Ingin mengganti Pancasila,” tegas Tjahjo Kumolo.
“Bapak Presiden ambil sikap 'gebuk' dengan pengertian harus berani ambil sikap, siapa kawan siapa lawan. Terhadap perorangan, golongan, organisasi masyarakat, kelompok yang ingin mengganti Pancasila, merobek-robek kebinekaan,” Kata Mendagri.
Menurut Mendagri, saat ini banyak kelompok atau golongan tertentu yang mulai merencanakan upaya mengganti ideologi bangsa serta merusak keutuhan Indoneisa. Menurut dia, untuk urusan kenegaraan Indonesia sudah ‘final’ yakni Pancasila, UUD 45, NKRI serta Bhineka Tunggal Ika.
Dalam kehidupan berbangsa di daerah, Mendagri juga berpesan kepada kepala daerah terpilih hasil Pilkada Serentak yang baru tengah mengikuti proses pendidikan dan pelatihan ini untuk mencermati keberadaan ormas atau sekelompok orang yang ‘teriak’ anti-Pancasila.

Komentar
Posting Komentar