Langsung ke konten utama

Masih Berkutat Urusan Demo, Fitnah dan Hujat-Menghujat, Presiden Jokowi: Apakah ini Mau Diteruskan?

Foto : Biro Pers Setpres
Presiden Jokowi hari ini Kamis 18 Maret 2017 memberikan sambutan pada Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah 2017, di Istana Negara, Jakarta.

Pada kesempatan tersebut Presiden menyampaikan kekesalannya, saat perubahan dunia sangat cepat sekali. Sementara kita masih berkutat dengan hal-hal yang tidak produktif, urusan demo, fitnah, hujat-menghujat, dan kabar-kabar bohong. “Apakah ini mau diteruskan?” kata Presiden, dikutip dari laman Setkab.

Selain itu Presiden juga menyebutkan, seputar urusan nelayan, masalah cantrang yang tidak rampung-rampung, urusan petani, masalah pupuk, bibit, dan irigasi juga belum rampung-rampung. “Harusnya kita sudah membawa mereka, nelayan kita bawa off shore, aqua culture, misalnya. Petani dibawa kepada mekanisasi yang modern, teknologi yang modern,” kata Presiden

Menurut Kepala Negara, kita harus membangkitkan disiplin nasional. Kita harus mengubah etos kerja nasional dan mindset kita, kalau tidak mau ditinggal oleh negara lain. “Saya sudah gregetan betul dengan masalah-masalah yang tidak produktif itu,” tegas Presiden.

Presiden juga menjelaskan kalau dulu banyak yang belajar kepada Indonesia, misalnya Malaysia dimana dulu kita mengirim guru ke sana.

“Sekarang kita sudah kalah,” kata Presiden. Presiden Jokowi juga menjelaskan kalau, dulu jalan tol Jagorawi menjadi contoh negara-negara yang lain. Tapi selama 40 tahun kita hanya bisa membangun 780 km. Sementara di Cina, yang dulu belajar kepada kita sudah 280 ribu kilometer.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Jenis Alat Muzik Tradisional Orang Melayu

Adat dan budaya masyarakat Melayu mempunyai unsur-unsur kesenian yang sangat tinggi nilainya. Ini dapat dinilai berdasarkan kepada warisan instrumen-instumen muzik yang diperturunkan pada masyarakat Melayu kita. Walaupun peralatan-peralatan tradisional ini dilihat hanya digunakan ketika upacara-upacara rasmi seperti majlis perkahwinan, persandingan atau upacara melibatkan Raja-Raja; tidak dapat dinafikan melodi dan nada yang terhasil unik serta tidak mempunyai taranya dalam dunia muzik moden. Tahukah anda tentang beberapa jenis instrumen muzik tradisional masyarakat Melayu yang popular serta sejarahnya? Jom kita tengok.Kategori alat muzik masyarakat Melayu Dalam kajian untuk mengkelaskan peralatan-peralatan ini, kita perlulah terlebih dahulu mengetahui pengkhususannya. Semua perlatan muzik tradisional Melayu boleh dibahagikan kepada empat kumpulan; Mewakili instrumen yang memerlukan pemainnya meniup angin ke dalamnya, seperti serunai, pinai atau seruling. Instrumen membranophone p...

Rebana (Alat Muzik Tradisional Melayu)

Rebana ialah alat muzik jenis genderang dan dikategorikan sebagai alat muzik membranofon. Alat muzik ini terdiri daripada satu bingkai berbentuk bulat, separa kon seperti cawan atau mangkuk dan mempunyai saiz ketebalan dan diamater yang berbeza. Bingkai rebana diperbuat daripada kayu nangka, kelapa, sena atau merbau dan kebiasaanya, kayu nangka menjadi pilihan utama kerana kayu tersebut lebih berkualiti. Rebana mempunyai satu permukaan kulit gendang dan kulit tersebut adalah kulit lembu atau kambing. Kulit gendang ini dikenali sebagai belulang (kulit haiwan yang kering). Belulang ini diikat dan diregang dengan siratan rotan dan diikat pada bahagian bawah bingkai. Ketegangan belulang dikemaskan dengan pasak-pasak kayu yang diselitkan pada celah-celah rotan antara cincin (rim) dan bawah bingkai (juga dikenali sebagai kaki bingkai). Kualiti bunyi dan nimonik yang dihasilkan oleh sesebuah Rebana bergantung kepada saiz, ketebalan bingkai, jenis kulit dan kayu serta cara paluan tangan. Kebia...

Operasi Gagal Jatuhkan BKH, Menguak Fakta Misterius

  Kasus pengusiran politisi kondang, Benny K. Harman (BKH) di Restoran Mai Cenggo di Jalan Alo Tanis - Labuan Bajo, pada Selasa (24/5/2022) makin panas didiskusikan. Pihak pelapor yang tadinya garang seperti singa, tiba-tiba ketakutan seperti tikus basah. Pada saat pemeriksaan di kepolisian, kursi yang diduduki pelapor terlihat basah. Belum dipastikan apakah itu air kencing atau keringat. Penyebabnya karena konspirasi mereka untuk tumbangkan BKH mulai terendus aparat. Kepolisian menunjukkan pasal-pasal dalam undang-undang ITE yang bisa menjerat pelaku. Betapa paniknya mereka ketika kepolisian memperlihatkan pasal-pasal tentang ancaman hukuman akibat kejahatan tersebut. Ancamannya empat sampai tujuh tahun penjara!   Kebayang kan kalau orang-orang seperti ibu Kiki harus mendekam 4-7 tahun di penjara? Kok kasus ini cepat skali ditangani! Apakah Polisi bertindak professional? Tampaknya tidak sepenuhnya profesional. Sebagian bekerja di bawah tekanan, karena pengacara Restoran M...