Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana menerima kunjungan kenegaraan Raja Swedia Carl XVI Gustaf pada Senin, 22 Mei 2017, di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat. Kedatangan Raja Carl XVI yang datang bersama dengan Ratu Silvia ke Indonesia ini merupakan yang pertama kalinya setelah 65 tahun kedua negara menjalin hubungan bilateral.
Dilansir dari laman resmi Kantor Staf Presiden, usai mendampingi kegiatan penanaman pohon ulin atau kayu besi di halaman Istana Kepresidenan Bogor, Ibu Negara Iriana mengajak Ratu Silvia untuk menikmati jamuan minum teh bersama.
![]() |
| Foto : Biro Pers Setpres |
Setelah sekitar 15 menit berbincang hangat sambil menikmati teh khas Indonesia, Ibu Iriana yang mengenakan kebaya berwarna merah kemudian mengajak Ratu Silvia beranjak menuju sayap kiri Gedung Induk Istana Kepresidenan Bogor.
Kedatangan keduanya disambut pertunjukan 'Tarian Merak' yang dibawakan oleh enam orang penari. Alunan musik kecapi dan gamelan turut mengiringi tarian yang berasal dari Jawa Barat tersebut. Ratu Silvia dan Ibu Iriana pun mengapresiasi pertunjukan tersebut dengan menghampiri para pemain musik sambil mengucapkan terima kasih.
![]() |
| Foto : Biro Pers Setpres |
Lalu Ibu Iriana mengajak Ratu Silvia melihat pameran kerajinan khas Tanah Air. Mulai dari kain batik khas Jawa, kain songket khas Sumatera hingga tenun ikat khas Nusa Tenggara Timur dipamerkan di salah satu ruang yang ada di Gedung Induk Istana Kepresidenan Bogor.
Bahkan Ratu Silvia menyempatkan diri membatik di atas kain dengan canting. Tak hanya sampai di situ, saat melihat pameran kain songket, Ratu Silvia juga mencoba menggunakan kain songket yang dipilihnya.
![]() |
| Foto : Biro Pers Setpres |
Raut wajah kagum terpancar dari wajah Ratu Silvia saat melihat secara langsung proses pembuatan kain songket yang cukup rumit. Hal tersebut menunjukkan betapa kaya dan beragamnya kerajinan khas Indonesia yang diakui dunia.
Pertemuan Ibu Negara Iriana dan Ratu Silvia tentunya akan turut meningkatkan hubungan persahabatan dan hubungan bilateral kedua negara.




Komentar
Posting Komentar