Langsung ke konten utama

Di Depan Raja Salman dan Donald Trump, Presiden Jokowi Berbagi Pengalaman Atasi Radikalisme dan Terorisme

Foto : Biro Pers Setpres
Presiden Jokowi pada hari Minggu 21 Mei 2017 menghadiri Arab Islamic America Summit atau Konferensi Tingkat Tinggi Arab Islam Amerika, di King Abdulaziz Convention Center.

Presiden Jokowi tiba di King Abdulaziz Convention Center, pada pukul 14.25 Waktu Setempat (WS), Presiden dijemput oleh Protokol Kerajaan Arab Saudi dan diantar untuk disambut oleh Raja Salman bin Abdul Aziz Al-Saud.

Selanjutnya Presiden Jokowi mengikuti santap siang bersama Raja Salman bin Abdul Aziz Al-Saud dan Dirjen Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri/KPN Andri Hadi. 
Foto : Biro Pers Setpres
Setelah itu, Presiden Jokowi menuju ruangan tempat berfoto bersama. Tidak kurang dari 39 Kepala Negara/Pemerintahan yang telah hadir di KTT ini untuk mengikuti sesi foto bersama pukul 16.45 WS. KTT ini sendiri diikuti oleh 55 negara.

Dilansir dari laman resmi Presiden RI, selain Raja Salman bin Abdul Aziz Al-Saud, Presiden Jokowi dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, tampak pula Sultan Brunei Sultan Hassanal Bolkiah, Raja Jordan Raja Abdullah II, Presiden Mesir Abdelfattah Said Al-Sisi, Presiden Tunisia Beji Caid Essebsi, Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak turut serta dalam foto bersama.
Foto : Biro Pers Setpres
Usai mengikuti foto bersama, Presiden Jokowi menghadiri sidang pleno KTT Arab Islam Amerika yang dihelat di Conference Hall King Abdulaziz Convention Center. Di forum ini Kepala Negara menyampaikan pesan dan berbagi pengalaman kepada dunia Internasional dalam upaya Indonesia melawan radikalisme dan terorisme.

Presiden Jokowi juga menyampaikan pentingnya kerjasama internasional dalam pemberantasan radikalisme dan terorisme. Setelah menyampaikan pidatonya, Presiden dan rombongan menuju Pangkalan Udara King Salman, Riyadh untuk kembali ke tanah air.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Jenis Alat Muzik Tradisional Orang Melayu

Adat dan budaya masyarakat Melayu mempunyai unsur-unsur kesenian yang sangat tinggi nilainya. Ini dapat dinilai berdasarkan kepada warisan instrumen-instumen muzik yang diperturunkan pada masyarakat Melayu kita. Walaupun peralatan-peralatan tradisional ini dilihat hanya digunakan ketika upacara-upacara rasmi seperti majlis perkahwinan, persandingan atau upacara melibatkan Raja-Raja; tidak dapat dinafikan melodi dan nada yang terhasil unik serta tidak mempunyai taranya dalam dunia muzik moden. Tahukah anda tentang beberapa jenis instrumen muzik tradisional masyarakat Melayu yang popular serta sejarahnya? Jom kita tengok.Kategori alat muzik masyarakat Melayu Dalam kajian untuk mengkelaskan peralatan-peralatan ini, kita perlulah terlebih dahulu mengetahui pengkhususannya. Semua perlatan muzik tradisional Melayu boleh dibahagikan kepada empat kumpulan; Mewakili instrumen yang memerlukan pemainnya meniup angin ke dalamnya, seperti serunai, pinai atau seruling. Instrumen membranophone p...

Rebana (Alat Muzik Tradisional Melayu)

Rebana ialah alat muzik jenis genderang dan dikategorikan sebagai alat muzik membranofon. Alat muzik ini terdiri daripada satu bingkai berbentuk bulat, separa kon seperti cawan atau mangkuk dan mempunyai saiz ketebalan dan diamater yang berbeza. Bingkai rebana diperbuat daripada kayu nangka, kelapa, sena atau merbau dan kebiasaanya, kayu nangka menjadi pilihan utama kerana kayu tersebut lebih berkualiti. Rebana mempunyai satu permukaan kulit gendang dan kulit tersebut adalah kulit lembu atau kambing. Kulit gendang ini dikenali sebagai belulang (kulit haiwan yang kering). Belulang ini diikat dan diregang dengan siratan rotan dan diikat pada bahagian bawah bingkai. Ketegangan belulang dikemaskan dengan pasak-pasak kayu yang diselitkan pada celah-celah rotan antara cincin (rim) dan bawah bingkai (juga dikenali sebagai kaki bingkai). Kualiti bunyi dan nimonik yang dihasilkan oleh sesebuah Rebana bergantung kepada saiz, ketebalan bingkai, jenis kulit dan kayu serta cara paluan tangan. Kebia...

Operasi Gagal Jatuhkan BKH, Menguak Fakta Misterius

  Kasus pengusiran politisi kondang, Benny K. Harman (BKH) di Restoran Mai Cenggo di Jalan Alo Tanis - Labuan Bajo, pada Selasa (24/5/2022) makin panas didiskusikan. Pihak pelapor yang tadinya garang seperti singa, tiba-tiba ketakutan seperti tikus basah. Pada saat pemeriksaan di kepolisian, kursi yang diduduki pelapor terlihat basah. Belum dipastikan apakah itu air kencing atau keringat. Penyebabnya karena konspirasi mereka untuk tumbangkan BKH mulai terendus aparat. Kepolisian menunjukkan pasal-pasal dalam undang-undang ITE yang bisa menjerat pelaku. Betapa paniknya mereka ketika kepolisian memperlihatkan pasal-pasal tentang ancaman hukuman akibat kejahatan tersebut. Ancamannya empat sampai tujuh tahun penjara!   Kebayang kan kalau orang-orang seperti ibu Kiki harus mendekam 4-7 tahun di penjara? Kok kasus ini cepat skali ditangani! Apakah Polisi bertindak professional? Tampaknya tidak sepenuhnya profesional. Sebagian bekerja di bawah tekanan, karena pengacara Restoran M...