Langsung ke konten utama

Ini Sosok Alfikri, Pria Berpeci Pengeroyok Ade Armando di Demo 11 April

Polda Metro Jaya mengungkap dua tersangka baru terkait kasus pengeroyokan dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando. Salah satu pelaku yang ditangkap adalah Alfikri Hidayatullah.

"Pelaku yang lain, yaitu Alfikri Hidayatullah, ini juga berperan serta dalam melakukan pemukulan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan di Mapolda Metro Jaya, Kamis (14/4/2022).

Alfikri Hidayatullah ditangkap dini hari tadi sekitar pukul 02.55 WIB. Dia ditangkap di kediamannya di Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Dalam pengeroyokan Ade Armando, Alfikri adalah sosok pria yang memakai peci putih dan jaket warna hitam. Dia berada di kerumunan, ikut memukul Ade Armando bersama pelaku lainnya.

Terlihat Alfikri Hidayatullah memukul Ade Armando. Tangan kanannya tampak mendarat di pipi dari Ade Armando.

Dua Tersangka Baru Ditangkap

Selain Alfikri Hidayatullah, polisi mengungkap satu nama baru lainnya di kasus pengeroyokan kepada Ade Armando bernama Markos Iswan.

Polisi menangkap Markos Iswan tengah malam tadi di daerah Sawangan, Depok. Markos pun diketahui melakukan pemukulan kepada Ade Armando.

"Ada dua orang yang juga kita sudah berhasil melakukan penangkapan di antaranya atas nama Markos Iswan. Ini berperan dalam aksi kekerasan melakukan pemukulan terhadap korban," ujar Zulpan.

Total 7 Tersangka Pengeroyokan Ade Armando Ditangkap

Kasus pengeroyokan yang menimpa dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando terus diusut. Sejauh ini total ada tujuh pelaku pengeroyokan yang telah ditangkap polisi.

"Totalnya ya jadi total sudah ada tujuh ya (pelaku ditangkap)," kata Zulpan.

Tujuh tersangka itu terdiri atas dua klaster. Klaster pertama terdiri atas pelaku pengeroyokan yang berjumlah enam orang dan klaster provokator dengan pelaku satu orang.

Para tersangka ini ditangkap oleh tim gabungan Ditreskrimum Polda Metro Jaya di bawah pimpinan Kombes Tubagus Ade Hidayat, AKBP Awaludin Amin dan AKBP Handik Zusen.

Pelaku Pengeroyokan
Abdul Latip
Dhia Ul Haq
Muhammad Bagja
Komarudin
Alfikri Hidayatullah
Markus Iswan

Pelaku Provokator
Arif Ferdini

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Jenis Alat Muzik Tradisional Orang Melayu

Adat dan budaya masyarakat Melayu mempunyai unsur-unsur kesenian yang sangat tinggi nilainya. Ini dapat dinilai berdasarkan kepada warisan instrumen-instumen muzik yang diperturunkan pada masyarakat Melayu kita. Walaupun peralatan-peralatan tradisional ini dilihat hanya digunakan ketika upacara-upacara rasmi seperti majlis perkahwinan, persandingan atau upacara melibatkan Raja-Raja; tidak dapat dinafikan melodi dan nada yang terhasil unik serta tidak mempunyai taranya dalam dunia muzik moden. Tahukah anda tentang beberapa jenis instrumen muzik tradisional masyarakat Melayu yang popular serta sejarahnya? Jom kita tengok.Kategori alat muzik masyarakat Melayu Dalam kajian untuk mengkelaskan peralatan-peralatan ini, kita perlulah terlebih dahulu mengetahui pengkhususannya. Semua perlatan muzik tradisional Melayu boleh dibahagikan kepada empat kumpulan; Mewakili instrumen yang memerlukan pemainnya meniup angin ke dalamnya, seperti serunai, pinai atau seruling. Instrumen membranophone p...

Rebana (Alat Muzik Tradisional Melayu)

Rebana ialah alat muzik jenis genderang dan dikategorikan sebagai alat muzik membranofon. Alat muzik ini terdiri daripada satu bingkai berbentuk bulat, separa kon seperti cawan atau mangkuk dan mempunyai saiz ketebalan dan diamater yang berbeza. Bingkai rebana diperbuat daripada kayu nangka, kelapa, sena atau merbau dan kebiasaanya, kayu nangka menjadi pilihan utama kerana kayu tersebut lebih berkualiti. Rebana mempunyai satu permukaan kulit gendang dan kulit tersebut adalah kulit lembu atau kambing. Kulit gendang ini dikenali sebagai belulang (kulit haiwan yang kering). Belulang ini diikat dan diregang dengan siratan rotan dan diikat pada bahagian bawah bingkai. Ketegangan belulang dikemaskan dengan pasak-pasak kayu yang diselitkan pada celah-celah rotan antara cincin (rim) dan bawah bingkai (juga dikenali sebagai kaki bingkai). Kualiti bunyi dan nimonik yang dihasilkan oleh sesebuah Rebana bergantung kepada saiz, ketebalan bingkai, jenis kulit dan kayu serta cara paluan tangan. Kebia...

Operasi Gagal Jatuhkan BKH, Menguak Fakta Misterius

  Kasus pengusiran politisi kondang, Benny K. Harman (BKH) di Restoran Mai Cenggo di Jalan Alo Tanis - Labuan Bajo, pada Selasa (24/5/2022) makin panas didiskusikan. Pihak pelapor yang tadinya garang seperti singa, tiba-tiba ketakutan seperti tikus basah. Pada saat pemeriksaan di kepolisian, kursi yang diduduki pelapor terlihat basah. Belum dipastikan apakah itu air kencing atau keringat. Penyebabnya karena konspirasi mereka untuk tumbangkan BKH mulai terendus aparat. Kepolisian menunjukkan pasal-pasal dalam undang-undang ITE yang bisa menjerat pelaku. Betapa paniknya mereka ketika kepolisian memperlihatkan pasal-pasal tentang ancaman hukuman akibat kejahatan tersebut. Ancamannya empat sampai tujuh tahun penjara!   Kebayang kan kalau orang-orang seperti ibu Kiki harus mendekam 4-7 tahun di penjara? Kok kasus ini cepat skali ditangani! Apakah Polisi bertindak professional? Tampaknya tidak sepenuhnya profesional. Sebagian bekerja di bawah tekanan, karena pengacara Restoran M...